Penyucian Jiwa Abu Usman Al Hiri
Dalam catatan Annemarie Schimmel, Abu Usman Al Hirri sempat dicela oleh orang-orang sezamannya karena terlalu banyak memikirkan penyucian jiwa tanpa memusatkan pandangannya secara khusus kepada Tuhan.
SUFINEWS.COM. Diantara sufi-sufi yang berasal dari Persia, salah satu yang masyhur adalah Abu Usman al Hirri. Ulama ini kemudian namanya populer ketika tinggal di Naisaburi ketika menyebarkan ajaran tasawufnya.
Dalam catatan Fariduddin Atthar, Abu Usman Al Hirri adalah tiga sufi terbesar di dunia selain Imam Al Junaid dari Bagdad dan Abdu Abdullah bin Jalla dari Syam. Abu Usman al Hirri bernama asli Sa’id bin Isma’il bin Sa’id bin Mansur al-Hiri al-Naisaburi. Nama Naisaburi adalah nama daerah yang dinisbatkan kepadanya. Dalam Thabaqat al-Sufiyah, Abu Usman merupakan sufi yang berasal dari kota Rayy yang masuk dalam wilayah Persia. Beliau kemudian pindah ke Naisabur. Di Naisabur Abu Usman menyebarkan ajaran tasawuf. Adapun guru-guru Abu Usman Al Hiri diantaranya Yahya bin Muadz hingga Syah bin Syuja’ al-Kirmani.
Menurut catatan dalam al-siyar al-Nubala Abu Usman al-Hiri lahir di Rayy tahun 230 Hijriyah dan wafat 298 Hijriyah di Naisabur. Dalam Hilyatul Auliya’, Abu Usman al-Hiri ini termasuk sufi yang suka memberi nasihat dan mengajarkan akhlak. Dalam catatan Annemarie Shimmel, Al Hirri sempat dicela oleh orang-orang sezamannya karena terlalu banyak memikirkan penyucian jiwa tanpa memusatkan pandangannya secara khusus kepada Tuhan. Namun Al Hirri dianggap sebagai salah satu orang yang pertama memperkenalkan pendidikan yang keras bagi pengikutnya.
Nasehat Abu Usman Al Hirri
Imam al-Dzahabi mengatakan Abu Utsman al-Hiri adalah seorang syekh (ulama), imam, ahli hadits, pemberi nasihat, dan keteladanan. “Abu Usman Al Hiri adalah syaikhul Islam,” katanya. Sedangkan Imam al-Hakim mengatakan, para ulama tidak ada yang meragukan kemustajaban doa Abu ‘Utsman al-Hiri. Kezuhudan, kepakaran dan penghambaannya kepada Allah diakui oleh hampir semua ulama di zamannya
Ajaran Abu Usman bisa dilihat dari kisah dan ujaran-ujarannya. Berikut beberapa ujaran dari Abu Usman
“Baiknya hati itu karena empat perkara: tawadhu’ kepada Allah, butuh kepada Allah, takut kepada Allah, dan berharap kepada Allah.”
Kemudian beliau juga berkata, “Asal mula permusuhan dari tiga hal: rakus akan harta, rakus akan penghormatan dari manusia, dan rakus akan pengakuan dari manusia.” ( Diolah dari berbagai sumber)